Progres Penelitian Vaksin Merah Putih Capai 50 Persen

  • Bagikan

Penelitian vaksin Merah Putih sebagai penangkal penangkal virus corona, SARS-CoV-2, telah mencapai 50 persen.

Vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ini berplatform sub-unit protein rekombinan berbasis sel mamalia maupun sel ragi. Vaksin ini diharapkan selesai tahap uji pada hewan akhir tahun ini.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio menjelaskan, saat ini perkembangan vaksin Merah Putih untuk virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) sudah melalui tahapan amplifikasi, kloning, dan memasukkan materi genetik virus ke dalam sel mamalia.

“Saat ini kami tinggal menunggu protein yang akan diekspresikan oleh sel mamalia,” ujarnya saat mengisi diskusi Merck bertema ‘Dukungan untuk Percepatan Penelitian Vaksin Covid-19’, Kamis (03/09/2020).

Secara paralel, kata Amin pihaknya juga akan kembali menggunakan sel-sel ragi untuk penelitian. Kemudian, Eijkman akan membandingkan keduanya untuk menemukan mana yang lebih efektif.

“Nanti akan dilanjutkan uji coba pada hewan, diharapkan bisa dilakukan dalam 2-3 bulan ke depan sehingga bisa diselesaikan pada akhir tahun ini,” katanya.

Amin mengaku pihaknya diberi waktu selama 12 bulan atau Maret 2021 untuk melakukan penelitan. Kendati demikian, pihaknya mengaku berupaya melakukannya lebih cepat.

Artinya, dia melanjutkan, apabila ada prosedur yang bisa diperpendek, termasuk penggunaan berbagai alat laboratorium yang memungkinkan penelitian lebih singkat maka upaya itu akan dilakukan Eijkman.

Karena itu, pihaknya mengapresiasi dukungan peralatan yang diberikan perusahaan di bidang healthcare, life science and performance materials Merck Indonesia. (*)

 

sumber: www.kliksaja.co

  • Bagikan