Menteri Kelautan Pastikan Layanan Ekspor Berlangsung Cepat

  • Bagikan

Sinergitas dan kekompakan antara pemerintah pusat, daerah dan pelaku usaha, menjadi kunci peningkatan ekspor, termasuk komoditas kelautan dan perikanan.

Karenanya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meminta jajaran Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk tetap bekerja maksimal sekaligus mengapresiasi para pelaku usaha yang terus bergerak di tengah pandemi Covid-19.

“Para pelaku usaha dan stakeholder terima kasih atas semangatnya dalam kondisi Covid. Bapak-ibu tidak pernah berhenti melakukan usaha, ini bagian yang kami lihat dari komitmen anda untuk negeri ini juga tidak bisa kami anggap sebelah mata,” kata Menteri Edhy saat mengunjungi Balai KIPM Maluku, Minggu (30/8/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Edhy sekaligus berdialog dengan pelaku usaha. Ia ingin memastikan proses pengurusan izin serta fasilitasi dari BKIPM terkait ekspor sudah berjalan dengan maksimal dan cepat.

Dikatakannya, ekspor perikanan merupakan salah satu kinerja yang terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo.

Ia pun tak ragu untuk selalu mengupdate data sekaligus mengecek persoalan di lapangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Izin lancar, saya percaya karena (dilihat dari) mata bapak-ibu semua tidak berbohong dan ibu Rina (Kepala BKIPM) juga saya yakin tidak pernah tidur karena beliau saya teleponin terus ada masalah apa, ada masalah apa,” sambungnya.

Menteri Edhy berharap, kinerja ekspor di sektor kelautan dan perikanan bisa berdampak pada daya serap lapangan kerja dan peningkatan devisa negara. Guna memaksimalkan hal tersebut, ia pun menginstruksikan jajarannya untuk melakukan jemput bola.

“Komitmen kami sudah kami buktikan dari awal perizinan, permasalahan semuanya kita jemput bola tidak ada hal yang menghambat. karena ini semua hanya cukup 1 kebijakan,” urainya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy juga menyerahkan penghargaan kepada pelaku usaha yang tertib administrasi. Mereka di antaranya PT Peduli Laut Maluku, PT Harta Samudera, PT Wahana Lestari Investama dan UD Lutri Desi. Selain itu, ia juga turut menyerahkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) untuk PT Harta Samudera, PT Mina Usaha Harapan, dan PT Inti Mas. Sertifikat ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah ke negara tujuan ekspor bahwa produk perikanan tanah air aman dikonsumsi.

Selain itu, HACPP juga menandakan bahwa perusahaan pengekspor telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau bukti penerapan cara pengolahan ikan yang baik (Good Manufacturing Practices) dan memenuhi persyaratan prosedur operasi standar sanitasi (Sanitation Standard Operating Procedure).

“Kami datang ke sini juga untuk mengucapkan terima kasih atas kekompakan di Maluku untuk percepatan ekspor saya dengar juga tidak sulit,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Edhy sempat melepas ekspor 2,2 ton tuna ke Jepang.(*)

  • Bagikan