Pedagang Kali Lima Kembali Padati Stadion Maulana Yusuf Serang

  • Bagikan

Pedang Kaki Lima (PKL) kembali memadati Stadion Maulana Yusuf Kota Serang, tepatnya di sekitar Tampan Makam Pahlawan. Mereka terpaksa berjualan di kawasan itu, meski harus kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.

“Kalau ada Satpol PP kami ya kabur. Lihat situasi, kalau ada Satpol PP, kami tidak mangkal, kalau nggak ada kami mangkal,” kata seorang PKL Stadion Maulana Yusuf, Khusnuh, kepada wartawan di Stadion Maulana Yusuf Kota Serang, Senin (06/07/2020).

Diketahui, kawasan sekitar Stadion Maulana Yusuf tersebut merupakan zona terlarang bagi PKL untuk menggelar dagangannya. Pemerintah Kota Serang telah menyiapkan area PKL di Pasar Kepandean.

Khusnuh mengaku nekat berjualan di kawasan Stadion Maulana Yusud lantaran lokasi baru di Pasar Kepandean jaraknya terlalu jauh.

“Kalau harus ke Kepandean jaraknya jauh. Kebetulan saya tinggal di sekitar stadion,” katanya.

Khusnul mengungkapkan, jika ada petugas Satpol PP pihaknya bersama rekan yang lain sesama PKL harus kabur untuk sementara. “Kalau ada Satpol PP ya kabur semua,” imbuhnya.

PKL lainnya, Yulia Fitri mengaku pasrah ketika harus berhadapan dengan petugas Satpol PP yang mengobrak-abrik lapak dagangannya. Dia menyadari berjualan di zona terlarang yang harus siap ditertibkan Satpol PP.

“Sebenernya cape harus kejar-kejaran dengan Satpol PP. Kalau kalau ada petugas kami pindah dulu, yang penting bisa dagang walaupun sebentar,” ungkapnya.

Dia berharap Pemkot Serang memperbolehkan PKL untuk berjualan di sekiatr Stadion Maulana Yusuf. Sebab, kata dia, kawasan stadion merupakan sumber rejeki bagi PKL, terlebih sejak pandemi covid-19, para PKL kesulitan mencari nafkah.

“Kalau di tempat lain harus ngontrak, buat makan saja susah,” ujarnya.

Disisi lain, Ketua Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (SWOT) Kota Serang, Muhammad Halabi justru mengapresiasi keberadaan PKL di Stadion Maulana Yusuf. Dia menyarankan Pemkot Serang untuk melakukan penataan PKL di Stadion Maulana Yusuf agar terlihat lebih tertib.

Misalnya, sambung Halabi, PKL ditempatkan di satu titik yaitu di belakang stadion. Jika dikelola dengan rapih, menurut Halabi, kawasan stadion bisa menjadi kawasan wisata kuliner atau pusat cinderamata khas Kota Serang.

“Ada wisata kuliner, mainan anak-anak, jual busana dan cinderamata dan lainnya akan menarik pengunjung, asal ditata agar tertib,” tandasnya.

  • Bagikan