Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan draf Undang-Undang (UU) Cipta Kerja berubah-ubah karena menampung aspirasi masyarakat.
“Justru berubah-ubah itu karena menampung aspirasi masyarakat ada yang bilang kok 950 halaman, 860 halaman, ada yang seribu sekian,” kata Mahfud MD kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/10/2020).
Mahfud mengaku memiliki enam versi draf UU Cipta Kerja, dimana salah satunya draf dengan tebal 1028 halaman.
“Karena banyak protes, diperbaiki lagi. Jadi berubah,” jelas Mahfud.
Mahfud menyebutkan protes itu misalnya pada pasal 170, dimana PP bisa mengubah UU dan itu telah dicoret.
“Lalu ada masukan dari Pak Said Iqbal, 13 butir kita olah lagi, berubah lagi,” imbuh Mahfud.
Perubahan draf itu juga terjadi dalam pembahasan oleh DPR. Mahfud mengatakan perubahan itu terjadi beberapa kali.
Perubahan draf UU, menurut Mahfud MD adalah hal yang biasa. “Jadi gak ada versi yang berbeda, tapi berubah sesuai dengan masukan setiap hari, setiap saat, setiap bulan,” kata Mahfud.
Selanjutnya Mahfud MD mengajak semua pihak menyelesaikan polemik UU Cipta Kerja ini dengan cara yang baik.
“Jangan kita main hancur-hancuran. Semuanya punya niat baik. Yang protes mulanya punya niat baik, pemerintah juga punya niat baik. Kalau baik ketemu baik pasti baik hasilnya,” tutup Mahfud MD. (*)
