Peringati Sumpah Pemuda, PPI: Kaum Muda Tidak Boleh Kehilangan Relevansinya

  • Bagikan

Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (Pimnas PPI) mengajak kaum muda berani mengembangkan tradisi baru atau budaya baru yang obyektif, menghargai prestasi, sistem merit, mengutamakan kecakapan dan tanggungjawab, menghilangkan sisa-sisa feodalisme dan berbagai cara pandang lama yang menghambat kemajuan.

Pernyataan ini disampaikan Presidium Pimnas PPI, Dr. Sri Mulyono dalam pernyataan Media Pimnas PPI dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021. “Bahwa sejarah kepeloporan dan kontribusi nyata dari kaum muda kepada bangsa dan negara harus terus dijaga, dirawat dan dikembangkan sesuai dengan realitas tantangan zaman baru yang terus bergerak dinamis,” kata Dr. Sri Mulyono di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

Ditegaskan bahwa jaum muda tidak boleh kehilangan relevansi kehadiran dan perannya. Peran kaum muda justru harus makin diperkuat dari waktu ke waktu.

Karena itu, Pimnas PPI menuntut pada pemerintah untuk secara nyata memberikan perhatian dan dukungan bagi perkembangan kehidupan kepemudaan yang sehat dan produktif, baik dalam dunia gagasan dan pemikiran, kebebasan bersikap dan menyatakan pendapat, maupun dalam mengambil pilihan-pilihan aksi nyata di bidangnya masing-masing.

“Pemerintah dituntut untuk membuka ruang yang terbuka dan segar bagi kaum muda untuk berekspresi. Kaum muda butuh ruang ekspresi yang segar dan sehat, bukan tindakan-tindakan represi,” tegas Dr. Sri Mulyono.

Dalam pernyataan tersebut, Dr. Sri Mulyono juga menyatakan bahwa kaum muda saat ini dituntut untuk mengambil hikmah inspiratif Sumpah Pemuda untuk terus memperkuat keindonesiaan.

“Sekat-sekat lama yang berbasis SARA harus diwaspadai dan diantisipasi agar tidak kembali berkembang menjadi arus yang dominan. Kontribusi nyata kaum muda bagi nation building harus makin tinggi, sehingga rasa berbangsa Indonesia makin kokoh di tengah-tengah kehidupan rakyat,” katanya.

Kaum muda juga harus berani tampil sebagai jembatan komunikasi dan katalisator jika muncul konflik dan pertentangan di tengah-tengah masyarakat.

“Kaum muda adalah lem perekat bagi kemajemukan kita, sehingga tidak ada konflik yang kemudian mengarah pada perpecahan bangsa. Inilah salah satu cara untuk menjaga eksistensi NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” demikian pernyataan Pimnas PPI. (*)

  • Bagikan