Musda KNPI Pandeglang Berlangsung Ricuh

  • Bagikan

Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia tingkat Provinsi Banten (DPD KNPI Banten) menganggap kericuhan yang terjadi saat Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Pandeglang merupakan hal biasa dalam organisasi. Bahkan dianggap hanya dinamika bukan kericuhan.

Ketua DPD KNPI Banten, Ali Hanafiah menganggap bahwa kericuhan dalam pemilihan ketua sudah biasa terjadi hampir di semua organisasi yang ada. Namun ia memandang keributan yang terjadi tadi malam sebagai dinamika berorganisasi.

“Yang jelas itu bukan keributan tapi dinamika Musda, itu biasa jadi bukan hal yang aneh. Itu tadi bukan kerusuhan tapi itulah dinamika pemuda karena pemuda sudah cerdas, pintar,” ucap Ali di Pandeglang, Senin (27/07/2020)

Menurutnya, hal-hal seperti itu sudah biasa terjadi di Musda-musda sebelumnya dan tidak perlu dibesar-besarkan. Bahkan kata dia, Musda KNPI Pandeglang termasuk meriah karena dihadiri sekitar 500 orang undangan.

“Yang penting ini bukti bahwa Musda DPD KNPI Pandeglang meriah dan disambut oleh semua pemuda se-kabupaten Pandeglang terbukti jumlahnya ada sampai 500 orang,” katanya.

“Ini bukti bahwa antusiasme menyambut pemimpin baru di KNPI Pandeglang ini sangat luar biasa, saya mengucapkan terimakasih pada pemuda Pandeglang yang sudah melaksanakan hak berdemokrasi dalam rangka memilih Ketua DPD KNPI Pandeglang,” sambungnya.

Menanggapi soal adanya tudingan OKP bodong, Ali menegaskan bahwa tidak ada OKP bodong pada Musda KNPI. Sebab, setiap OKP yang mengikuti Musda sudah mengantongi Surat Keputusan dari masing-masing pimpinan pusat.

“Itu tidak benar. Saya kira tidak ada OKP bodong karena semua terpusat, dari pusatnya mengeluarkan SK, terus provinsi juga mengeluarkan SK dan kabupaten juga sama. Intinya nanti juga pemuda akan bersatu kembali, seminggu kemudian ketua terpilih akan melakukan konsolidasi dengan kawan-kawan di Pandeglang,” tegasnya.

  • Bagikan