Dihantam Pandemi, Pendapatan Pemprov Banten Menurun Hingga 70%

  • Bagikan

Sektor pendapatan asli daerah (PAD) Banten turun sampai 70 persen akibat dihantam pandemi Corona. Dari yang tadinya sehari rata-rata Rp 20 miliar, turun menjadi hanya Rp 7 miliar.

“Selama COVID, terjadi penurunan di penerimaan kita, yang rata-ratanya Rp 20 miliar sekarang cuma Rp 7 miliar, jadi hanya (tinggal) 30 persen sekarang, 70 persen turun,” kata Gubernur Banten Wahidin Halim di Serang, Senin (29/06/2020).

Akibat menurunnya penerimaan ini, aktivitas cash flow di Pemprov Banten terganggu. Bahkan, pihaknya sempat akan melakukan kredit jangka pendek atau pinjaman namun akhirnya tidak jadi.

Hal ini, Wahidin menjelaskan, dapat menyebabkan penurunan tunjangan kinerja untuk pegawai. Ini juga ada aturannya dari pemerintah pusat untuk penurunan tunjangan kinerja dan dituangkan dalam refocusing anggaran APBD. Kondisi tersebut bahkan terjadi di daerah lain.

“Jadi memang konsekuensi dari realokasi dan refocusing itu harus diterima ASN. Jangan dipanas-panasin, masyarakat banyak yang jadi korban COVID, ada yang nganggur, ASN kita nggak nganggur masih jalan,” tuturnya.

Akibat penurunan pendapatan ini juga, lanjut dia, tidak hanya terjadi di Pemprov Banten. Kota dan kabupaten lain di Banten juga mengalami hal yang sama. Sebab itu, para pegawai diminta untuk tidak melakukan keberatan.

“Paling tidak harus didukung, siapa ASN yang protes, tanya ke gubernurnya, gubernur nanti menanggapi,” ujar Wahidin menegaskan.

  • Bagikan