Ciputat – Fata Institut bekerja sama dengan Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI menggelar workshop penguatan kurikulum madrasah di tengah pandemi Covid-19, di Pusat TIK Nasional, Tangsel, Selasa (8/9/2020).
Direktur Fata Institut Dani Ramdany menjelaskan persoalan laten dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam di tengah Pandemi Covid-19. Adanya Covid-19 ini, kata Dani membuat para guru harus mampu merubah pola pendidikan yang tadinya luring menjadi daring.
“Persoalan inilah yang coba kita tampung dari para guru dan aktivis pendidikan untuk kita rekomendasikan ke pihak yang bersangkutan,” kata Dani.
Dengan demikian, lanjut Dani forum ini mencoba mencarikan solusi untuk menciptakan pola pembelajaran yang sama efektifnya dengan pola pembelajaran sebelum pandemi Covid-19.
Sedangkan Kepala Pusat Litbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kemenag RI, Sunarini berharap kerjasama antar Fins dan Bidang Diklat Kemenag RI bisa menghasilkan sesuatu. Sehingga menjadi kontribusi kita untuk menutupi kekurangan yang muncul saat pandemi ini.
“Ini merupakan upaya kita, sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang banyak,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana, Ahmad Ja’far Rozi menuturkan, workshop ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari guru madrasah dan beberapa aktivis pendidikan keagamaan. Serta menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya.
“Kami harap akan menghasilkan rekomendasi yang bisa jadi rujukan untuk pembelajaran Madrasah seluruh Indonesia,” ujarnya kepada redaksi.
Berdasarkan pantauan redaksi, seluruh peserta, panitia, dan narasumber yang hadir, mematuhi seluruh protokol kesehatan yang berlaku.