Empat Dosen Sastra Inggris UNPAM Gelar PKM melalui Pembuatan Modul

  • Bagikan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh berbagai kalangan akademisi Kampus sebagai Tridharma Perguruan Tinggi saat ini tidak lagi berbentuk kontak langsung dengan masyarakat dikarenakan masih diterapkannya PSBB akibat penyebaran covid-19. Program ini tetap dilaksanakan dengan beberapa bentuk alternatif

Program Studi Sastra Inggris UNPAM mengambil inisiatif pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM) melalui kewajiban pembuatan modul Bahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa Sastra Inggris.

Tim PKM yang terdiri dari 4 Dosen dan 5 Mahasiswa yang diketuai Bambang Irawan, S.S., M.Pd ini bertugas membuat modul pembelajaran untuk siswa SMP Jampang English Village.

Judul buku ajar yang dibuat ialah English Protégé [Students Book] yang ditulis dalam rentang waktu tiga bulan masa PKM yang dimulai dari 1 September sampai 7 Desember 2020.

Kegiatan PKM dosen dan mahasiswa ini berperan untuk membantu Jampang English Village untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada. Dan salah satu dari kekurangan ini ialah minimnya bahan aktifitas siswa dalam bahasa Inggris. Karena itu, PKM yang akan dilakukan di Jampang English Village ini bentuknya ialah pembuatan bahan ajar untuk kepentingan meningkatkan kualitas literasi peserta didik.

Bambang Irawan selaku Ketua Pelaksana PKM mengatakan bahwa kegiatan PKM yang bertemakan Pengembangan Buku Ajar dengan Pendekatan Berbasis Genre di Jampang English Village, Bogor ini menghasilkan sebuah buku ajar yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran di Jampang English Village.

“Pengembangan buku ajar tersebut bertujuan untuk meningkatkan aspek motivasi dan literasi siswa di Jampang English Village, jelasnya.

Lebih jauh, Abdul Aziz, S.S., M.A. selaku anggota dalam tim tersebut menjelaskan bahwa PKM ini diganti dengan pembuatan modul merupakan upaya untuk meminimalisir penyebaran virus. Suatu upaya yang bermaslahat memutus matarantai virus Corona, tandasnya.

Aziz juga menyampaikan harapannnya agar buku ajar yang dibuat memiliki manfaat yang cukup signifikan bagi pengembangan bahasa Inggris siswa Jampang English Village.

Fajar Mediyawan, S.Pd., M.Tesol menyoroti pendekatan, format dan presentasi materi dalam modul. Menurutnya, model pengajaran yang digunakan dalam pembuatan modul ini ialah model pendekatan Learning to Read, Reading to Learn (LRRL). LRRL mengadopsi tiga tahap pengajaran bahasa Inggris berbasis genre yaitu deconstruction (dekonstruksi), joint construction (konstruksi bersama), dan individual construction (konstruksi individu).

Namun, model LRRL menekankan kegiatan belajar pada aspek membaca dan menulis sebagai pendekatan pembelajaran, demikian tandasnya.

Sementara itu, Bobi Arisandi, S.Pd., M.Pd., lebih banyak menyoroti langkah-langkah pembuatan modul. Menurutnya, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh Tim PKM dalam pembuatan modul, di antaranya adalah Tim PKM melakukan analisa lingkungan dan analisa kebutuhan dari target, Tim PKM menentukan tujuan pembelajaran dan materi dan alur perkembangan unit/bab, Tim PKM membuat desain aktifitas untuk evaluasi pembelajaran di setiap unit/bab, Tim PKM melakukan finalisasi desain buku aktifitas siswa.

Kemudian buku aktifitas siswa diberikan kepada mitra untuk digunakan sebagai pendamping pembelajaran bersamaan di mana pedoman menggunakannya adalah pihak mitra memberikan masukan dan laporan dari penggunaan buku aktifitas siswa; Tim PKM melakukan analisa terhadap laporan dan masukan untuk buku aktifitas siswa; Tim PKM melakukan penyesuaian terhadap buku aktifitas siswa.

  • Bagikan