Penyebab Tangsel Masih Zona Merah Covid-19: Warganya Kurang Disiplin Prokes, Jumlah “Bed” RS Kurang

  • Bagikan

SERANG – Kota Serang, Cilegon, Kabupaten Tangerang, Banten keluar dari zona merah atau resiko penyebaran Covid-19 tinggi.

Kini ketiga daerah tersebut berada di zona oranye bersama dengan Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Namun berdasarkan peta penyebaran Covid-19 yang dirilis Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Kota Tangerang yang sebelumnya oranye per tanggal 1 February 2021 berubah menjadi merah.

Sedangkan Kota Tangerang Selatan masih berada di zona merah Covid-19.

Penyebab Tangsel masih zona Merah

Kepala Dinas Kesehatan Banten dr Ati Pramudji Hastuti mengatakan, penyebab Kota Tangerang Selatan tak kunjung keluar dari zona merah dikarnakan kasus positif dan kematiannya masih tinggi.

“Disiplin masyarakat dalam penerapan prokesnya masing kurang, penerapan penegakan disiplin prokes masih kurang,” kata Ati kepada wartawan. Selasa (2/2/2021).

Selain itu, fasilitas tempat tidur di rumah sakit di Kota Tangerang Selatan tidak memadai dibandingkan dengan jumlah kasus saat ini.

“Ruang yang tersedia baik isolasi covid maupun ICU Covid-19 masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah kasus positif,” ujar Ati.

Ati yang juga Jubir Satgas Covid-19 Banten itu juga menyebutkan bahwa upaya Pemkot Tangsel terkait tracing, testing dan treatment masih kurang.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Banten

Berdasarkan data, jumlah kasus terkonfirmasi menembus angka 27.921 kasus. Angka itu tersebar di delapan Kabupaten dan Kota se Banten.

Kabupaten Tangerang 6.608 kasus, Kota Tangerang 6.080 kasus, Kota Tangerang Selatan 5.519 kasus.

Kemudian Kota Cilegon 3.189 kasus, Kabupaten Serang 2.221 kasus, Kota Serang 1.531 kasus.

Kabupaten Lebak 1.466 kasus dan Kabupaten Pendeglang 1.306 kasus.

Jumlah kasus di Banten tersebut terdiri dari 4.265 kasus dirawat, 22.852 kasus sembuh, dan 804 meninggal dunia.

  • Bagikan