Permudah Layanan Ekspor Perdana, Karantina Pertanian Cilegon Terapkan PPK Online

  • Bagikan

Banten – Karantina Pertanian Cilegon mempermudah layanan ekspor dengan menerapkan PPK Online kepada PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PT. PAB) yang akan melakukan ekspor perdana vanili tujuan Amerika Serikat dan Belgia.

“Penggunaan layanan PPK Online merupakan suatu bentuk percepatan dan kemudahan layanan ekspor yang dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian, dimana pengguna jasa karantina tidak bisa datang ke counter pelayanan kantor karantina saat mengajukan permohonan sertifikasi,” jelas Arum Kusnila Dewi Kepala Balai Karantina Pertanian Cilegon.

PPK Online adalah suatu aplikasi berbasis web yang dibangun oleh Bidang Informasi Perkarantinaan, Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (KKIP). Dalam penggunaannya pengguna jasa cukup terhubung ke internet melalui berbagai macam
perangkat seperti laptop, computer tablet, smartphone dan lain sebagainya.

Sementara itu, Budi Setiawan petugas ekspor dan impor Karantina Tumbuhan menyampaikan bahwa untuk mengakses PPK Online pengguna jasa harus melakukan registrasi di https://ppkonline.karantina.pertanian.go.id dan kemudian ikuti petunjuk yang ada pada website.

“Tentunya ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi seperti surat pernyataan. fotocopy kartu nomor pokok wajib pajak (NPWP) perusahaan, fotocopy KTP penanggung jawab, fotocopy nomor induk berusaha (NIB) , fotocopy surat izin usaha perdagangan (SIUP), fotocopy surat keterangan domisili perusahaan yang masih berlaku dan fotocopy angka pengenal importir atau eksportir umum atau terbatas,” jelas Budi.

Apresiasi upaya Karantina Pertanian Cilegon dalam mensukseskan progam Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Kementerian Pertanian diapresiasi oleh General Manager PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PT. PAB) Rudi Ginting.

“Program Gratieks itu sangat membantu PT. PAB yang baru memulai terjun dalam dunia vanili. Perlu kami sampaikan bahwa perusahaan ini berkonsentrasi dalam dunia vanili dari hulu sampai hilir. Saat ini kita sedang memproses dan mempersiapkan buah vanili dari seluruh Indonesia untuk satu model pengolahan dan penyeragaman mutu untuk mempersiapkan ekspor vanili perdana ke berbagai negara,” terang Rudi.

Rudi bersama JHL Group berharap ingin mengembalikan kejayaan rempah Indonesia khususnya vanili dengan menjadikan Indonesia menjadi negara pengekspor nomor satu didunia.

  • Bagikan