Bawa Masuk Sepeda ke Restoran, Komunitas Sepeda Brompton Semarang: Itu orang baru

  • Bagikan

Jagat dunia maya digegerkan dengan aksi anak-anak muda yang bersepeda ke dalam restoran saat ramai pengunjung. Mereka pun dikecam oleh warganet karena dinilai tak memiliki tata krama atau sopan santun.

Para pesepeda itu disebut menolak memarkir sepeda lipat merek Brompton di lokasi parkir. Sebab, harga sepeda Brompton mencapai puluhan juta rupiah, sehingga khawatir bila ditinggal meski hanya untuk menikmati makan bisa rusak atau hilang.

Hal itu mendapat tanggapan dari Komunitas sepeda Brompton Semarang, B024. Ketua B024, Yohan Adianto menyebut, bila orang-orang yang nekat membawa masuk sepedanya ke restoran bukan anggota komunitas. Mereka disebut sebagai orang-orang baru yang saat ini sedang demam bersepeda.

“Itu bukan komunitas kami. Jadi itu adalah anak-anak muda yang sekarang ini kan baru booming orang-orang naik sepeda. Dan mereka ini orang-orang baru. Mereka pemula,” kata Yohan, Jumat (12/06/2020).

Dia pun menyesal dengan aksi penghobi sepeda yang dinilai tidak menerapkan sopan santun dalam bersepeda. Terlebih, banyak pengunjung di restoran yang sedang makan sehingga akan mengganggu kenyamanan orang lain.

“Ya kita menyesalkan (kejadian itu), kita prihatin juga dengan kondisi ini, karena mereka unggah-ungguhnya kurang,” lugas dia.

“Padahal ketika masuk (restoran) kan mestinya ada unggah-ungguhnya. Ada sopan santunnya. Kita menyesalkan ini,” tegasnya.

Akibat viralnya video orang-orang bawa masuk sepeda lipat ke restoran, komunitas B024 yang terbentuk sejak 2015 itu pun turut mendapat getahnya. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh pegiat sepeda dari luar kota.

“Kita ya sempat mendapatkan beberapa komentar dari teman-teman yang dari luar kota. Bahkan kita diminta untuk klarifikasi. Tapi apa yang perlu diklarifikasi, karena itu memang bukan anggota kami. Mereka di luar komunitas kita,” pungkas dia.

  • Bagikan