Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MPT KAHMI) Prof. Dr. R. Siti Zuhro mengatakan moralitas menjadi isu yang mendasar di negeri ini.
Hal ini lantaran banyaknya elit negeri ini yang terjerat masalah hukum, terutama tindak pidana korupsi, sekalipun ia adalah kaum terdidik.
“Hal ini disebabkan oleh minimnya penekanan nilai moral dalam proses pendidikan, sistem demokrasi dengan biaya tinggi, dan lemahnya pengawasan dan minimnya keteladanan,” kata Siti Zuhro dalam paparanya di acara Digication Batch 5 Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Rabu (20/09/2023).
Ia mengungkapkan banyak elit bangsa ini yang tidak menampilkan satu ucap dan laku yang padu. Antara apa yang diucapkan berbeda denga napa yang dilakukan.
Siti Zuhro yang hadir selaku pembicara kunci juga menyoroti menurunnya keadaban publik di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya persekusi yang dilakukan oleh satu kelompok tertentu terhadap kelompok yang lain.
“Kriminalisasi lawan politik, pembegalan di jalan raya, dan bahkan ketidakadaban menguasai ruang publik di media sosial dan ruang-ruang dialog di televisi,” jelas Siti Zuhro.
Pemilu 2019 yang harusnya menjadi ajang konsolidasi demokrasi malah memicu kebencian antar kelompok.
Menurut Siti, nilai etika saat ini telah tercerabut dari akar budaya politik sebagaimana yang telah diajarkan para guru bangsa.
“Selama 2019 hingga 2022 sangat terasa bangsa Indonesia sedang mengalami disharmoni,” tegas Siti Zuhro.
Di sisi yang lain, elemen-elemen bangsa seakan tak berdaya menghadapi masalah ini, bahkan cenderung larut dalam situasi yang tidak beradab ini.
Oleh karena itu, Siti Zuhro menekankan pentingnya etika politik dalam berdemokrasi. Etika politik ini penting agar kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi sehat dan rasional. (*)
